Bro n Sis… Saat ini di jalanan tertentu terdapat marka jalan yang lumayan tidak familiar yang tentu saja banyak diantara kita bertanya-tanya marka jalan apa ini dan maksudnya apa, bentuknya berupa garis kuning dengan bentuk zig-zag yang biasanya lebih sering ditemui di tikungan atau di jalanan menurun.

MJ pertamakali melihat marka ini di daerah Sentosa Island dulu waktu mendapat kesempatan jalan-jalan ke negara tetangga dan saat ini sering melihatnya di sekitaran Gunung Tangkuban Perahu, tentu bagi bro n sis yang suka sunmori atau satmori ke wilayah Ciater sudah tidak asing dengan Marka Jalan yang satu ini.

Setelah mencari artinya, akhirnya MJ berhasil mendapatkan jawaban apa gerangan arti dari marka jalan kuning zig-zag ini, jawabannya pernah di share di akun Instagram kementerian perhubungan yaitu @kemenhub151 yang menyampaikan makna marka jalan tersebut yang artinya bahwa area dengan marka itu merupakan area dilarang parkir atau berhenti.

Peraturan ini ternyata sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan yang terdapat dalam pasal 43 ayat 1 yang berbunyi.

Marka larangan parkir atau berhenti di jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf b dinyatakan dengan garis berbiku-biku berwarna kuning.

Jika melanggar, Petugas Dinas Perhubungan berhak menderek paksa mobil-mobil atau motor yang dianggap melanggar rambu larangan parkir dan pemiliknya wajib menebusnya dengan sejumlah denda.

Sayangnya sosialisasi kepada pengguna jalan dan penindakan terhadap pelanggar sangat kurang dan tidak konsisten sehingga MJ pun beberapa kali menemui mobil dan motor yang berhenti di area marka jalan ini.

Oh iya untuk bro n sis yang ingin mengetahui isi Peraturan Menteri Perhubungan No. 34 Tahun 2014 bisa mendownloadnya di permenhub no. 34_tahun_2014.

Blog MenyusuriJalan

• Instagram : @menyusurijalandotcom
• Email : menyusurijalan@gmail.com
• Facebook : Menyusurijalandotcom
• Twitter : @MenyusuriJalan