Jalan-Jalan Kuliner: Nasi Timbel Legendaris “Mbah Dongdo” Buka Hanya 3 Jam Saja

Bro n Sis… Lama tidak bahas kuliner, kali ini MJ kembali akan bahas salah satu kuliner yang bisa bro n sis nikmati ketika berkunjung ke Jawa Barat tepatnya di daerah Subang.

Subang terkenal dengan sebutan sebagai kota nanas hal ini terlihat dengan adanya sebuah monumen patung nanas di jalan menuju Subang tepatnya di daerah kecamatan Jalancagak, Subang. Namun ketika jalan-jalan di daerah Subang kota alias pusatnya Kab Subang bro n sis akan menemukan banyak penjual nasi timbel.

Timbel merupakan salah satu makanan khas Jawa Barat dimana orang sering menyebutnya Nasi Timbel dan orang sunda menyebutnya Sangu Timeul, yang merupakan nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan dipadatkan karena itu satu bungkus nasi timbel ini biasanya cukup mengenyangkan.

Nasi timbel biasanya dilengkapi dengan lauk pendamping yang pilihannya tergantung dari selera tapi tidak terlalu ramai, lebih mantap biasanya cukup dengan ikan asin atau ikan pindang ditambah tahu dan tempe serta sambel dan lalapan itu dirasa sudah cukup namun beberapa biasanya ditambah dengan ayam goreng atau daging gepuk sehingga terlihat lebih mewah.

Kali ini MJ akan membahas salah satu tempat makan nasi timbel yang cukup legendaris di Subang dimana sudah ada sejak tahun 1979. Nasi Timbel Mang Ating namun orang lebih mengenalnya dengan sebutan Nasi Timbel Mbah Dongdo. Tempat makanya cukup tersembunyi namun selalu ramai sehingga jam 9 pagi saja seluruh makan sudah ludes habis. Orang lebih mengenal dengan sebutan Nasi Timbel Mbah Dongdo karena berada di dekat makam Eyang Dongdo, jalan Ahmad Yani, Subang.

Yang membuat unik nasi timbel yang satu ini adalah warung timbelnya hanya buka 2 – 3 jam saja, yaitu pada jam sarapan dimulai dari jam 6 pagi menjelang jam 8 makanannya berangsur-angsur habis dan pukul 9 biasanya sudah tidak ada makanan yang tersisa satupun. Jadi, bro n sis yang ingin mencoba kuliner di warung ini harus datang sebelum jam 8 agar menu yang tersedia masih komplit.

Selain jam bukanya yang sangat singkat, keunikan lainnya adalah konsepnya yang prasmanan. Dimana semua menu sudah disiapkan di meja (ada 4 meja yang tersedia), jadi bro n sis tinggal mengambil nasi timbel dan lauk pauknya sendiri yang ada di depan bro n sis menyantapnya langsung dan setelah selesai baru nanti dihitung untuk proses pembayarannya.

Tidak jarang bahkan seringnya ketika kondisi sudah ramai ketika makan kita akan berada satu meja dengan orang lain dan kadang untuk mengambil lauk kita jadi harus permisi kepada orang yang duduk di sebelah kita sehingga makan di warung ini rasanya membuat kita lebih mudah menjadi akrab dengan pengunjung lainnya.

Lauk pendamping yang tersedia di warung timbel ini cukup beragam mulai dari gorengan tempe, peyek udang, ikan goreng, ayam goreng hingga daging gepuk, oh iya satu lagi terdapat juga sate “jebred” yaitu sate kulit sapi dengan bumbu serundeng yang lebih sering ditemui di pasar-pasar tradisional.

Untuk harganya, makan di nasi timbel terbilang cukup murah, lauknya berkisar mulai dari Rp 1.000,-an saja hingga yang Rp.20.000,-an tergantung dari lauk apa yang kita ambil ketika makan. Oh iya satu lagi yang hampir terlewat, yang menjadi salah satu favorit MJ ketika makan di nasi timbel yang satu ini adalah sambelnya, sambelnya termasuk jenis sambel dadak yang di dalamnya terdapat daun kemangi dan perasan jeruk sehingga memberikan ciri yang khas untuk warung timbel ini.

So… sekali lagi, untuk bro n sis yang jalan-jalan ke subang dan mencari kuliner di pagi hari untuk sarapan Warung Timbel Mbah Dongdo ini bisa menjadi salah satu pilihan tempat makan buka dari hari senin sampai jumat mulai dari pukul 6 pagi hingga selesai.