Yang Bakal Terjadi Ketika Menggunakan BBM Tidak Sesuai Kompresi Rasio Mesin

Bro n Sis… Dalam setiap spesifikasi dari kendaraan pasti kita sering mendengar istilah rasio kompresi dengan angka biasanya , 9:1, 10:1 atau misalnya 12:1. Lalu apa sebenarnya rasio kompresi ini dan maksudnya untuk apa.

Rasio kompresi secara sederhananya merupakan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan volume silinder ketika posisi piston pada titik paling atas. Semakin tinggi perbandingannya berarti udara yang terkompresi makin banyak, artinya bahan bakar yang terbakar bisa semakin banyak.

Misalnya pada mobil bermesin 4-silinder, 2.0L, dengan setiap silinder berisi 500 cc. Saat piston di posisi bawah tiap silinder terisi penuh 500 cc gas dan udara, ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal ini berarti menandakan rasio kompresinya 500:50 yang jika kita sederhanakan dengan pembaginya 50 maka kompresinya menjadi 10:1.

Nah Rasio kompresi ini akan menentukan jenis BBM apa nantinya yang bakal digunakan semakin tinggi kopresinya maka BBM yang disarankan untuk digunakan memiliki kadar oktan lebih tinggi.

Misalnya Kendaraan dengan rasio kompresi 9:1 hingga 10:1 cocoknya menggunakan BBM dengan kadar oktan 90, kompresi 10:1 hingga 11:1 menggunakan BBM dengan oktan 92, 11:1 hingga 12:1 menggunakan BBM dengan oktan 95 dan yang kompresinya di atas 12:1 disarankan menggunakan BBM dengan oktan 98.

Lalu apa yang akan terjadi jika penggunaan BBM yang digunakan tidak sesuai dengan dengan rasio kompresi kendaraan? Apakah aman atau akan menimbulkan masalah nantinya, Nah sedikit rangkumannya bisa bro n sis lihat di bawah ini:

  1. Mesin dengan rasio kompresi tinggi kalau menggunakan BBM dengan nilai oktan rendah, maka akan berdampak buruk terhadap mesin dan tentunya performanya tidak akan maksimal.
  2. Rasio kompresi mesin tinggi menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan rendah, maka di dalam mesin bahan bakar akan terbakar sebelum waktunya (Pre-Ignition). Dampaknya, selain tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan emisi gas buangnya tinggi, juga dapat merusak komponen utama mesin.
  3. Kendaraan dengan kompresi mesin yang rendah kalau menggunakan BBM dengan nilai oktan tinggi, yang terjadi adalah “pemborosan”. Pemborosan karena bahan bakar tidak terbakar optimal, tenaga minimal yang biasanya disebut lost power dan yang pasti akan menimbulkan polusi maksimal.
  4. Bahan bakar dengan nilai oktan rendah lebih mudah menguap dan terbakar daripada yang bernilai oktan tinggi.

Memang sih dampak buruk terhadap mesin tidak akan langsung muncul dan tenaga yang dirasakan tidak jauh berbeda perubahannya namun apabila penggunaan kadar oktan tidak sesuai dilakukan terus menerus maka dapat menyebabkan piston menjadi bolong hal ini karena mesin selalu menghadapi masalah knocking setiap kali mesin bekerja terutama ketika dipaksa berakselerasi untuk mendahului kendaraan lain atau sering digunakan dalam perjalanan jauh.

Blog MenyusuriJalan

Iklan

Mangga..... Komentarnya...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s