
Bro n Sis… Pernahkah melihat kendaraan diesel yang mesinnya terus menyala meskipun pengemudinya sudah keluar dari mobil sambil membawa kunci kontak dan mengatakan bahwa dia sudah mematikan mesin???
Saat ini kendaraan penungpang dengan mesin diesel memang tidak sebanyak kendaraan dengan mesin bensin namun mesin diesel memiliki keunggulan sendiri dibanding mesin bensin dimana lebih irit bbm serta memiliki torsi yang lebih tinggi. Namun mesin yang tidak mau berhenti menyala yang disebut degan diesel runaway dimana mesin diesel tidak mau dimatikan dan terus menyala malah jika diperhatikan asap pekat semakin banyak keluar dari bagian knalpot merupakan salah satu masalah yang kadang timbul.
Sebelum kita ketahui penyebab dari fenomena diesel runaway, kita perlu ketahui terlebih dahulu bahwa mesin diesel berbeda dengan mesin bensin dimana mesin diesel tidak menggunakan busi untuk memberikan percikan api terhadap campuran udara-bahan bakar. Mesin diesel menggunakan pengapian kompresi dan busi pijar (glow plug) yang dipanaskan secara konstan.
Sebelumnya MJ pernah membahas mengenai kompresi mesin dimana jika mesin bensin biasanya menggunakan rasio kompresi 8-12:1, maka sebagian besar mesin diesel memiliki rasio kompresi 17-23:1. Hal ini berarti tekanan kompresi dari mesin diesel lebih tinggi.
Satu hal lagi, mesin diesel hanya memperhitungkan solar, sementara udara mengiringi. Manakala terjadi kebocoran dan udara seperti hidrokarbon yang berasal dari sisa pembakaran ikut masuk ke dalam ruang bakar, maka kompresi akan meningkat sehingga terjadilah diesel runaway.
Nah muncul pertanyaan mengapa bisa mengalami kebocoran?? Disinilah pentingnya kita melakukan perawatan pada kendaraan, masalah yang biasa muncul yang menyebabkan diesel runaway diantaranya adalah sistem fuel cut valve tidak bekerja, atau pompa injeksi mengalami masalah.
Lalu apakah diesel runaway bisa terjadi untuk mesin diesel modern seperti common rail dimana asupan udara dan solar sudah diatur oleh electronic control unit (ECU), ternyata bro n sis ketika kita mengabaikan perawatan hal ini bisa menyebabkan ECU “tertipu”. Misalnya terdapat kebocoran oli yang kemudian masuk dan berperan sebagai “bahan bakar” di ruang pembakaran, maka kompresi pun meningkat dari yang seharusnya.
Oleh karena itu, mau kendaraan apapun baik itu yang menggunakan mesin bensin atau mesin diesel aka perawatan rutin penting sekali dilakukan. Dengan rutin melakukan pengecekan dan perawatan spare part serta kondisi kendaraan, berbagai macam Tindakan pencegahan bisa dilakukan.
Blog MenyusuriJalan
- Email : menyusurijalan@gmail.com
- Facebook : Menyusurijalandotcom
- Twitter : @MenyusuriJalan